Sebelum dijelaskan lebih mendalam perlu diketahui, bahwasannya di dunia terdapat dua aturan/standar dalam berkendara yaitu Left-Driving Countries dan Right-Driving Countries.
Left-Driving Countries adalah negara yang menggunakan lajur kiri untuk berkendara, sehingga posisi stir mobil berada di sebelah kanan. Adapun negara yang menerapkan aturan ini adalah Indonesia, Jepang, Inggris, Australia, India, Malaysia, Singapura, dll.
Dari segi jumlah yang menerapkan penggunaan lajur kiri jalan alias Left-Driving Countries tergolong dalam kelompok minoritas. Dari data yang ada, hanya 75 negara saja (Termasuk Di Dalamnya Indonesia) yang menganut Left-Driving, sedangkan yang menganut Right-Driving ada sekitar 125 Negara.
Lalu mengapa Indonesia termasuk negara yang menggunakan sistem Left-Driving Countries?Tidak ada sejarah khusus dan jelas mengenai hal tersebut. Namun demikian ada dua kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi lajur kiri tersebut, yaitu:
- Mayoritas mobil yang ada di pasaran Indonesia adalah buatan Jepang yang notabenenya adalah penganut Left-Driving Country. Sebagaimana kita ketahui bahwa mobil Jepang adalah mobil yang murah namun tetap dengan kualitas yang bagus sehingga banyak di pilih oleh masyarakat Indonesia sedangkan mobil Eropa kurang laku di pasaran Indonesia karena harganya yang sangat mahal.
- Posisi Indonesia “Diapit” oleh negara-negara Commonwealth (Persemakmuran Inggris) seperti Australia, Selandia Baru (New Zealand), Singapura, dan Malaysia yang jelas-jelas berkiblat ada Inggris ang menganut Left-Driving Countries. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dan politik dagang negara kita.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar